
- Layanan Pengujian JMF
- Layanan Uji Kuat Tekan Beton
- TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PPTK
- BAGAN ALIR PROSES PENCAIRAN DANA PROYEK
- BAGAN ALIR PROSES PENCAIRAN DANA PROYEK
- SULTAN
- MEMAHAMI MUTU BETON fc DAN BETON K
- PENINGKATAN SDM DINAS PUPR KAB. INDRAGIRI HILIR DIBIDANG LABORATORIUM
- METHODE PEMILIHAN PBJ BERDASARKAN PERPRES 16 TH 2018
- PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
sop pengujian jmf beton upt labor
Berita Terkait
Berita Populer
- MEMAHAMI MUTU BETON fc DAN BETON K
- TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PPTK
- sop pengujian jmf beton upt labor
- REPOSISI PPTK
- PELANGGARAN PERATURAN DISIPLIN PNS
- SOP PENGURUSAN REKOMENDASI TEKNIS TATA RUANG
- HAMMER TEST
- PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
- USAHA JASA KONSTRUKSI
- Uji Slump dan Pengambilan Contoh Beton K-175 Untuk Uji Kuat Tekan.

Job Mix Formula (JMF) adalah proses merancang dan memilih bahan yang cocok dan menentukan proporsi relatif dengan tujuan memproduksi beton dengan kekuatan tertentu, daya tahan tertentu dan se ekonomis mungkin.
Rancangan campuran beton bukanlah tugas sederhana karena sifat yang sangat beragam dari material penyusunnya, kondisi yang ada di tempat kerja, khususnya kondisi eksposur, dan kondisi yang dituntut untuk pekerjaan tertentu.
Rencana Campuran Beton membutuhkan pengetahuan lengkap dari berbagai properti bahan bahan penyusunnya, Ini membuat tugas perencanaan campuran yang lebih kompleks dan sulit. Rencana campuran beton tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang sifat material dan sifat beton dalam kondisi plastik tetapi juga membutuhkan pengetahuan yang lebih luas dan pengalaman dari perkerasan. Bahkan proporsi bahan beton di laboratorium memerlukan penyesuaian modifikasi dan kembali disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Dengan pemahaman yang lebih baik dari sifat, beton ini menjadi bahan yang lebih tepat daripada di masa lalu. Perancang Struktur menentukan kekuatan minimum tertentu dari rencana campuran beton dengan pengetahuan bahan, kondisi lokasi dan standar pengawasan yang tersedia pada tempat kerja untuk mencapai kekuatan minimum dan daya tahan yang baik.
Selanjutnya, site engineer diharuskan membuat beton di lokasi, mengikuti parameter yang disarankan oleh perencana campuran untuk mencapai kekuatan yang ditentukan dan juga membuat kubus atau silinder dalam jumlah yang cukup untuk diuji kuat tekannya kemudian mengkonfirmasikan pencapaian kekuatannya kepada penanggung jawab pekerjaan. Perancang campuran sebelumnya juga telah membuat kubus percobaan dengan bahan yang representatif untuk sampai pada nilai standar atau koevisien variasi untuk digunakan dalam perencanaan campuran.